Senin, 17 Desember 2012

Rusia : Pejuang Suriah Mungkin Menang

Rusia : Pejuang Suriah Mungkin Menang

Wakil Menlu Rusia mengatakan para pejuang Suriah mendapatkan kemajuan dan bahwa kemenangan pihak oposisi “tidak dapat dikesampingkan”.
Utusan Rusia untuk urusan Timur Tengah mengatakan bahwa pasukan pejuang Suriah mendapatkan kemajuan dalam melawan pemerintah Suriah dan bisa memenangkan pertempuran melawan Presiden Bashar al-Assad.
Pengumuman oleh Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov datang saat seorang pejabat NATO juga mengatakan pada hari Kamis bahwa ia percaya rezim Assad sudah mendekati “keruntuhan”.
Bogdanov mengatakan pada hari Kamis bahwa Rusia sedang melakukan rencana untuk mengevakuasi warganya dari Suriah jika perlu.
Menurutnya rezim  pemerintah di Suriah terus kehilangan kontrol. “Sayangnya, kemenangan pihak oposisi Suriah tidak dapat dikesampingkan”,  katanya.
Pernyataannya jelas menunjukkan bahwa Moskow sedang mempersiapkan untuk kemungkinan kekalahan pemerintah Assad dalam sebuah konflik yang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang tewas sejak Maret 2011.
‘Menjelang keruntuhan’
Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, mengatakan pada hari Kamis bahwa dia kira pemerintah Suriah sudah hampir jatuh, dan mengutuk dugaan penggunaan dugaan rudal Scud oleh pasukan Assad untuk menyerang para pejuang.
“Saya kira sekarang ini hanya soal waktu,” kata Anders Fogh Rasmussen kepada wartawan setelah pertemuannya dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di markas NATO di Brussels.
Rasmussen mengatakan laporan penggunaan rudal Scud oleh pemerintah Suriah menunjukkan “pengabaian” kehidupan rakyat Suriah.
Kementerian Luar Negeri Suriah hari Kamis membantah penggunaan rudal Scud terhadap para pejuang.
‘Tidak ada perubahan’
Menteri Informasi Suriah menunjukkan hubungan pemerintahnya dengan Rusia, dan bersikeras posisi sekutu mereka tidak berubah.
Al-Zoubi mengatakan ia “yakin tidak ada perubahan dalam posisi Rusia” dan bahwa sebaliknya, posisi pemerintah AS bergerak lebih mendekati posisi Rusia seperti dengan memasukkan Jabhat al-Nusra sebagai kelompok teroris. “Itu berarti posisi Amerika lebih dekat kepada Rusia,” katanya.
Tawaran untuk Assad
Sementara itu, pemimpin baru oposisi Suriah mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa rakyat Suriah tidak lagi membutuhkan intervensi pasukan internasional untuk menggulingkan Assad, karena pihak pejuang telah masuk ke jantung Damaskus.
Setelah pertemuan negara-negara Barat dan Arab dengan oposisi Suriah di Morocca, Mouaz al-Khatib mengatakan oposisi bentukan Barat akan mempertimbangkan usulan Assad untuk menyerahkan kekuasaan dan meninggalkan negara itu.
Dalam pertemuan “Sahabat  Suriah” di kota Marrakesh, lebih dari 100 negara secara resmi mengakui koalisi oposisi baru Suriah sebagai “wakil sah” dari negara itu, sehingga membuka jalan bagi diberikannya bantuan yang lebih besar.(rz/www.aljazeera.com, 13 /12/ 2012)


Rusia : Pejuang Suriah Mungkin Menang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar