Kamis, 27 Desember 2012

Berita Luar Negri Kepala Polisi Militer Suriah Membelot


Mayjen Abdelaziz Jassim al-Shalal mengatakan tentara telah melakukan ‘pembantaian terhadap penduduk yang tidak bersenjata’
Kepala polisi militer Suriah telah membelot dan menyatakan setia terhadap perjuangan melawan Presiden Bashar al-Assad.
Mayjen Abdelaziz Jassim al-Shalal ditunjukkan sedang membuat pernyataan yang mengkonfirmasi pembelotannya dalam siaran video di TV al-Arabiya Selasa malam, dengan mengatakan dia bergabung dengan “revolusi rakyat”.
Pembelotan itu terjadi saat delegasi pejabat Suriah menuju ke Moskow pada hari Rabu untuk membahas proposal untuk mengakhiri konflik menyusul pembicaraan dengan utusan PBB Lakhdar Brahimi di Damaskus pekan ini.
Dengan mengenakan seragam dengan lencana merah di bahunya, Shalal berbicara di sebuah kamar di tempat yang dirahasiakan. Beberapa sumber pejuang mengatakan dia telah melarikan diri ke Turki.
“Tentara telah menghancurkan kota-kota dan desa-desa dan telah melakukan pembantaian terhadap penduduk yang tidak bersenjata yang turun ke jalan untuk menuntut kebebasan,” katanya. “Hidup Tentara Pembebasan Suriah!”, pekiknya.
Pembelotan ini akan menjadi pukulan moral bagi pasukan Assad, yang menyerang kembali serangkaian kemajuan yang dibuat pihak pejuang di seluruh negeri. Pembelotannya mengikuti jejak pembelotan puluhan jenderal lainnya sejak krisis Suriah dimulai pada bulan Maret 2011.
Pada bulan Juli Brigadir Jenderal Manaf Tlass adalah orang pertama dari lingkaran dalam Assad yang memecah barisan dan bergabung dengan pihak oposisi. Namun, Shalal adalah  salah satu tokoh paling senior, dan memegang posisi puncak saat dia meninggalkan jabatannya.
Dalam pernyataannya dia mengatakan bahwa tentara Suriah telah “keluar dari misi dasarnya untuk melindungi rakyat dan … berubah menjadi geng yang melakukan pembunuhan dan penghancuran”.
Dia menuduh militer “menghancurkan kota-kota dan desa-desa dan melakukan pembantaian terhadap orang yang tidak bersalah yang keluar untuk menuntut kebebasan”.
Ribuan tentara Suriah telah membelot selama 21 bulan terakhir dan banyak dari mereka yang saat ini ikut berjuang melawan pasukan pemerintah. Banyak dari mereka yang dikutip mengatakan bahwa serangan terhadap warga sipil adalah alasan bagi mereka untuk membelot.
Sebuah sumber keamanan Suriah mengkonfirmasi pembelotan Shalal namun mengecilkan maknanya. “Shalal memang membelot tapi dia akan pensiun dalam satu bulan dan dia hanya membelot agar menjadi seorang pahlawan,” kata sumber itu.
Sekelompok pejabat kementerian luar negeri Suriah sedang menuju ke Moskow untuk membahas proposal yang tampaknya dibuat oleh Brahimi.
Brahimi sedang berada di Suriah selama seminggu untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat pemerintah dan beberapa orang dari pihak oposisi, namun sejauh ini dia tidak mengatakan apapun tentang proposal baru atau perkembangannya.
Usulan Brahimmi sebelumnya berpusat pada pemerintahan transisi yang meninggalkan peran masa depan yang terbuka bagi Assad, sesuatu yang menjadi singgung antara pemerintah, pihak oposisi dan kekuatan-kekuatan asing yang mendukung kekuatan yang berbeda.
Sebuah video yang diposting pada Rabu menyatakan pemerintah membombardir provinsi Suriah utara Raqqa telah dengan membunuh sekitar 20 orang, sedikitnya delapan dari mereka adalah anak-anak. (rz/Sumber : www.guardian.co.uk,26/12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar