Jokowi: Penusukan di Angkot Urusan Polda
"Soal penusukan di Jakarta Timur, tanya ke Polda saja. Maksud saya, tanya dulu ke Polda. Jangan langsung 'bruk' ke saya, 'bruk' ke saya. Jangan masalah kecil-kecil mintanya ke saya."Jokowi mengatakan kasus penusukan di angkot masalah kecil. Padahal ada korban yang meninggal dunia, apakah pemimpin seperti itu yang di kagumi rakyat. Padahal nyawa satu orang yang di anggap kecil tadi akan di pertanggung jawabkan oleh jokowi di akherat karena pemimpin yang tidak bisa melindungi keselamatan warganya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menganggap tindakan kriminalitas di dalam angkutan umum M06A (jurusan Kampung Melayu-Gandaria) di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, pada Jumat (28/12) malam, bukan wewenangnya. Aksi kriminalitas tersebut, lanjutnya, merupakan ranah dan wewenang Polda Metro Jaya.
"Soal penusukan di Jakarta Timur, tanya ke Polda saja. Maksud saya, tanya dulu ke Polda. Jangan langsung 'bruk' ke saya, 'bruk' ke saya. Jangan masalah kecil-kecil mintanya ke saya," kata Jokowi, seusai kunjungan ke warga di Jalan Hang Jebat, Jakarta Selatan, Sabtu (29/12).
Jokowi mengakui, kejadian tersebut tidak sejalan dengan rencananya mendorong warga Jakarta lebih menggunakan angkutan umum daripada kendaraan pribadi. Tindakan tersebut menurutnya menimbulkan persepsi dalam diri warga bahwa angkutan umum di Jakarta masih belum aman.
"Ya, itu kenyataan masih ada toh. Itu yang diselesaikan. Tapi jangan langsung loncat ke saya. Ya, tanya Polda dulu, jangan langsung ke saya," ujarnya.
Jokowi mengaku telah menempatkan personel Satuan Polisi Pamong Prama (Satpol PP) DKI di terminal bus dan angkutan umum serta bus Transjakarta. Kehadiran personel Satpol PP ini adalah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang angkutan umum agar terhindar dari tindakan kriminal.
"Kalau di titik-titik itu, saya suruh kekuatan Satpol PP berdiri di situ. Tapi ya, kenyataan masih ada juga terjadi," tukasnya.
Seperti yang diketahui, dua orang menaku pengamen melakukan aksi penodongan yang berujung penusukan didalam angkutan umum Mikrolet 06A di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, kemaren malam. Akibat aksi kriminal ini, satu orang penumpang tewas ditusuk dan tiga lainnya luka-luka.
Korban yang tewas bernama Haerudin (42). Sedangkan tiga penumpang yang terluka bernama Rifki Firmansyah (17), M Abduloh Azam (16) dan Muhammad Marfaiz Nurajri (17). Ketiga korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta TImur. Hingga saat ini ketiganya masih mendapatkan perawatan di ruang IGD.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menganggap tindakan kriminalitas di dalam angkutan umum M06A (jurusan Kampung Melayu-Gandaria) di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, pada Jumat (28/12) malam, bukan wewenangnya. Aksi kriminalitas tersebut, lanjutnya, merupakan ranah dan wewenang Polda Metro Jaya.
"Soal penusukan di Jakarta Timur, tanya ke Polda saja. Maksud saya, tanya dulu ke Polda. Jangan langsung 'bruk' ke saya, 'bruk' ke saya. Jangan masalah kecil-kecil mintanya ke saya," kata Jokowi, seusai kunjungan ke warga di Jalan Hang Jebat, Jakarta Selatan, Sabtu (29/12).
Jokowi mengakui, kejadian tersebut tidak sejalan dengan rencananya mendorong warga Jakarta lebih menggunakan angkutan umum daripada kendaraan pribadi. Tindakan tersebut menurutnya menimbulkan persepsi dalam diri warga bahwa angkutan umum di Jakarta masih belum aman.
"Ya, itu kenyataan masih ada toh. Itu yang diselesaikan. Tapi jangan langsung loncat ke saya. Ya, tanya Polda dulu, jangan langsung ke saya," ujarnya.
Jokowi mengaku telah menempatkan personel Satuan Polisi Pamong Prama (Satpol PP) DKI di terminal bus dan angkutan umum serta bus Transjakarta. Kehadiran personel Satpol PP ini adalah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang angkutan umum agar terhindar dari tindakan kriminal.
"Kalau di titik-titik itu, saya suruh kekuatan Satpol PP berdiri di situ. Tapi ya, kenyataan masih ada juga terjadi," tukasnya.
Seperti yang diketahui, dua orang menaku pengamen melakukan aksi penodongan yang berujung penusukan didalam angkutan umum Mikrolet 06A di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, kemaren malam. Akibat aksi kriminal ini, satu orang penumpang tewas ditusuk dan tiga lainnya luka-luka.
Korban yang tewas bernama Haerudin (42). Sedangkan tiga penumpang yang terluka bernama Rifki Firmansyah (17), M Abduloh Azam (16) dan Muhammad Marfaiz Nurajri (17). Ketiga korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta TImur. Hingga saat ini ketiganya masih mendapatkan perawatan di ruang IGD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar