Israel Terus Gempur Gaza, 116 Orang Tewas
Gaza, AE.— Lagi-lagi warga Palestina menjadi korban serangan Israel. Enam warga Palestina hari ini tewas dalam serangan-serangan yang terus dilancarkan Israel ke Jalur Gaza. Ini menambah jumlah korban jiwa menjadi 116 orang dalam sepekan ini.Seperti diberitakan kantor berita AFP yang dikutip detik.com, Selasa (20/11), lebih dari 920 orang lainnya telah mengalami luka-luka dalam rentetan serangan Israel tersebut.
Juru bicara dinas emergensi Gaza, Adham Abu Selmiya mengidentifikasi korban-korban terbaru sebagai Abdel Rahman Hamed, yang tewas di Safina, sebelah utara Gaza City dan Mohammed Badr, yang tewas dalam serangan di Deir al-Balah, Gaza tengah.
Sebelumnya, tiga orang tewas dalam serangan-serangan terpisah di Jalur Gaza. Sementara korban lainnya tewas dalam serangan di sebuah daerah di sebelah selatan Gaza City.
Di antara mereka yang tewas hari ini, termasuk seorang remaja berumur 15 tahun bernama Yahya Mohammed Awad. Dia sedang mengejar burung-burung dekat pantai ketika sebuah rudal Israel menghantam daerah Sudaniya. Dua pria yang tewas di kota Beit Lahiya adalah: Yahya Maaruf, seorang petani yang sedang bekerja di lahannya dan seorang pria muda bernama Bilal Birawi (20).
Sementara di Mughraqa, sebelah selatan Gaza City, serangan Israel menewaskan pria bernama Mahmud Rizk al-Zahar.
Serangan-serangan intensif Israel telah berlangsung sejak 14 November lalu. Militer Israel mengklaim telah melancarkan lebih dari 1.350 serangan udara dan laut terhadap Jalur Gaza. Israel berdalih bahwa serangan intens ini dilakukan sebagai pertahanan diri dari serangan-serangan roket Palestina.
Sekjen PBB Ban Ki-Moon berada di ibukota Mesir, Kairo, untuk memberikan dukungan dalam perundingan guna mengakhiri konflik di Jalur Gaza.
Dalam jumpa pers bersama dengan Sekjen Liga Arab, Nabil al-Arabi, Ban Ki-moon menyerukan agar pertempuran di Jalur Gaza diakhiri segera.
"Saya berada di sini untuk secara pribadi menyerukan agar kekerasan diakhiri dan untuk mengulurkan tangan dalam upaya mewujudkan gencatan senjata," kata Ban Ki-Moon, Selasa (20/11) seperti ditulis BBC.
Sekjen PBB menambahkan situasi di lapangan mengkhawatirkan dan mengancam perdamaian di kawasan itu. "Ini harus dihentikan, langkah-langkah diperlukan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, termasuk operasi darat," kata Ban.
Seorang juru bicara Israel mengatakan kepada BBC bahwa operasi darat ditunda selama 48 jam untuk memberikan kesempatan bagi perundingan di Kairo. "Israel ingin perundingan berhasil tetapi kami siap masuk ke Gaza," kata juru bicara Israel.
Dia mengatakan perundingan harus menghasilkan terobosan sebelum Kamis. Perundingan di Kairo ditengahi oleh Mesir dengan bantuan Qatar dan Turki.(dtc/bbc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar