Sampul buku Dibawah Bendera Revolusi |
Sejak berdiri pada tahun 1978, Yayasan Bung Karno mendapat banyak permintaan dari berbagai kalangan masyarakat agar mencetak ulang buku-buku karya Bung Karno, terutama DBR. Karena berbagai kendala, rencana mencetak ulang tidak kunjung terlaksana. Bahkan pada saat diselenggarakan peringatan 100 tahun Bung Karno, keinginan itu belum terwujud.
Baru pada tahun 2004, persiapan cetak ulang buku tersebut dilakukan. Agar generasi muda dapat memahami pemikiran Bung Karno, diputuskan cetak ulang tersebut memakai ejaan baru. Tetapi perubahan ejaan itu diupayakan tidak menghilangkan gaya penulisan Bung Karno serta semangat zaman yang terdapat dalam tulisan itu. Suatu pekerjaan yang tidak mudah, tetapi syukurlah penerbit mendapat bantuan yang tulus dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Menyesuaikan dengan arahan Pusat Bahasa, perubahan ejaan itu tidak mengikuti seluruh kaidah EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Yang diganti hanya “dj” menjadi “j”; “tj” menjadi “c” dan “j” menjadi “y”, dsb.
Di pihak lain istilah-istilah yang merupakan produk dari zamannya, tetap dipertahankan. Jadi istilah-istilah seperti “haibat”, “syaitan”, “fatsal”, maupun “zonder” tidak diubah, tetap seperti lazimnya penulisan pada sebelum Perang Dunia II.
Demikian juga penulisan kata-kata seperti “faham”; “fikiran”; “azas” atau “perjoangan” dipertahankan seperti sebelum berlaku EYD, tidak mengikuti kelaziman saat ini.
Sesuai dengan ketentuan EYD, kata-kata atau istilah asing ditulis miring (italic), sementara kata-kata yang pada edisi lama ditulis jarang sebagai tanda penekanan, pada edisi ini ditulis tebal (bold).
Dibanding dengan edisi terdahulu, secara substansial tidak ada perubahan dalam mater isi buku. Hanya ada dua tulisan tambahan untuk melengkapi sosok Bung Karno, bagi generasi muda yang belum banyak mengenalnya. Yang pertama mengenai riwayat hidup Bung Karno. Yang kedua, kupasan dari sejarawan, Dr. Asvi Warman Adam, berupa telaah kritis terhadap tulisan-tulisan Bung Karno yang dimuat dalam buku ini. Dan buku ini dapat dicetak ulang karena peran serta Badan Pengelola Gelora Bung Karno.
Baca Resensi Buku ini disini.