Sabtu, 17 November 2012

Serangan biadab tentara Israel ke jalur Gaza

Hentikan Retorika Basi, Kirim Tentara Lindungi Gaza


Jakarta. Menghentikan kebiadaban Israel tidak bisa dengan diplomasi. ” Hentikan retorika basi, kirim tentara lindungi Gaza!” tegas Farid Wadjdi kepada mediaumat.com, Sabtu (17/11) melalui pesan singkat.
Karena, ungkap DPP Hizbut Tahrir Indonesia tersebut, Zionis Israel hanya memahami bahasa perang. Maka, Ia mendesak para penguasa negeri Islam untuk jihad fi sabilillah menghentikan kekejian Israel.
Saat ini, umat Islam Gaza membutuhkan tentera-tentera negeri Islam untuk membebaskan dan melindungi mereka dari serangan biadab pasukan penjajah zionis Israel.
Dalam beberapa hari terakhir, Israel melakukan 400 kali serangan udara, 22 Muslim Palestina syahid (insya Allah). Lebih dari 200 orang terluka. Jumlah korban ini kemungkinan terus bertambah, apalagi kalau Israel tidak menghentikan serangannya.
Menurut Farid, Zionis Israel sesungguhnya bukan tentara pemberani dan kuat. “Tapi kenapa mereka terus menerus menyerang kaum Muslimin? Penyebabnya adalah kepengecutan penguasa negeri-negeri Islam untuk bertindak sungguh-sungguh membebaskan Gaza,” ungkapnya.
Penguasa negeri Islam seperti Mesir,Turki, Saudi termasuk Iran dan negeri-negeri Islam lainnya sibuk beretorika membela Palestina. Tidak ada aksi nyata yang membuat Israel jera. Padahal mereka memiliki jutaan tentera yang bisa digerakkan. (mediaumat.com, 17/11/2012)

 

Update Gaza: Jumlah Korban Bertambah menjadi 32 orang terbunuh (insya Allah Syahid), lebih dari 300 yang terluka

UPDATE GAZA PAGI INI  :Pagi ini (17/11) Penjajah Yahudi  kembali  menyerang Gaza secara biadab lebih dari 90 kali. Setelah menyerang beberapa menit..Korban pun bertambah, 32 Palestina terbunuh , lebih dari 300 yang terluka (140 diantara mereka adalah wanita dan anak-anak). Dimana tentara-tentara Islam, dimana penguasa negeri Islam yang sibuk berotorika. Saatnya umat mengganti penguasa pengecut dengan menegakkan Khilafah Islam yang akan melindungi Gaza .

Sumber :
hizbut-tahrir.or.id/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar